Minggu, 27 November2016 kami para blogger diundang untuk mengikuti talkshow di gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan.
Acara Digipreneur Dayyang keempat kalinya digelar ini, untuk kali inibertemakan“Exploring The Content Marketing Strategy”. Kegiatannya bertempat di Galeri Indonesia Wow, lantai dua.
Exploring The Content Marketing Strategy ini, membahas tentang strategi yang tepat dalam berpromosi di media digital. Talkshow ini, juga menyajikan studi kasus pemasaran offline dan online.
Acara ini lebih sejuk rasanya karena dipandu oleh seorang perempuan cantik dan selalu tersenyum manis, yaitu Kartina Ika Sari, seorang writerpreneur sekaligus founder MB Communication & Indoblognet.com. Mbak Ika, panggilan akrab Kartina Ika Sari, kemudian bersama timnya sekaligus memfasilitasi kami para blogger untuk mengikuti talk show ini.
Acara ini sendiri terselenggara hasil kerjasama dengan LLP KUKM Smesco Rumahku. Hadir sebagai pembicara pertama, yaitu Lisma D. Gumelar istri komedian dan mantan anggota DPR,Dedi Gumelar(Miing) sebagai pengusaha (UKM). Tepatnya sebagai pemilik usaha fashion muslimah dewasa pada Rumah Baju Ambu (UKM Binaan Smesco Rumahku).
Nah…seperti yang disampaikan Abang Edwin SA,Prinsipal & Head of Consultant Bangwin Consulting saat berbagi ilmu tentang pemasaran di acara ini dia menyarankan sebaiknya setiap pebisnis yang ingin berhasil dalam mempromosikan produknya, hendaknya terlebih dahulu harus mengetahui dan bisa menganalisa kelebihan dan kekurangan dari saluran media digital yang digunakannya.
Masuk akal juga ya. Para pengusaha hendaknya terlebih dahulu mengenali karakter produk dan jasa yang ditawarkan, serta target konsumen adalah hal utama yang harus dipahami Usaha Kecil Menengah (UKM) sebelum menentukan media yang dipilih. Kalau tidak ya bisa berantakan.
Caranya dengan terlebih dahulu memilih dan merencanakan content yang akan dipilih, baik secara tertulis maupun secara visual. Contohnya foto, desain, maupun vidieo. Juga mengatur mekanisme penyebarannya serta mengalokasikan budget yang tepat.
Digital marketing menurut Abang Edwin, memang kini menjadi perhatian besar dunia usaha, khususnya untuk UKM yang semakin berkembang lebih cepat melalui saluran promosi digital lewat website, social media, mobile application, online advertising dan lain-lain.
LISMA GUMELAR & DERRY DARMAWAN
Pembicara Lisma D. Gumelar, juga membagikan pengalamannya. Lisma mengaku mengelola UKM-nya Rumah Baju Ambu banyak dibantu oleh suaminya Miing yang komedian itu. Lisma bercerita bahwa usahanya ini didirikan secara otodidak dan berawal dari seringnya mengantar anak ke sekolah dengan memakai pakaian buatan sendiri.
Sampai pada akhirnya, ibu-ibu sesama orang tua murid yang juga sehari-hari mengantar anaknya meminta untuk dibuatkan pakaian buatan Lisma sendiri. Olehnya itu Lisma sampai saat ini, membuat baju yang dibuat sendiri. Produknya tidak dibuat secara massal, tapi diproduksi dengan kapasitas tertentu sehingga kesannya khusus dan istimewa.
Lisma mengatakan bahwa fase awal pemasaran secara mobile dan melayani penjualan di rumah. Fase selanjutnya mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Sampai saat ini, Lisma memasarkan produknya secara offline, belum secara online.
Alasannya karena terkadang kalau lewat online, mudah ditiru walaupun harga maupun bahannya sangat jauh berbeda.
Sementara pembicara yang kedua yaitu: Derry Darmawan, Manajer Bursa Sajadah Online (Digital Marketing).Derry menjalankan pemasaran secara online dan offline. Pengusaha muda ini mengatakan bahwa “good service”ataupelayanan yang kepada pelanggan adalah modal utama bagi seorang pengusaha.
Dalam memasarkan produknya, Derry selalu memberi respon yang cepat, menyapa konsumen dengan sapaan pribadi, gunakan smile icon, hindari singkatan yang tidak perlu atau alay dan gunakan promoun. Nah…ini rahasianya.
Menurut Derry, strategi marketing yang paling berhasil di Bursa Sajadah adalah facebook dan google. Pengusaha muda dan enerjik ini juga mengatakan, bahwa dalam memasarkan produknya secara online dirinya memakai facebook, Instagram, Aplikasi Chat, sekitar 75 % transaksi melalui BBM, Line, Whats App, Phone dan Taxt.
Dalam memasarkan produknya, bukan hanya cara online tapi juga secara offline.Dengan cara memasarkan melaluiYellow Page, Newspaper, Car and Brochure, Direct Mail dan TV.
“Yang harus juga diingat bahwa dalam memasarkan produk hendaknya ada foto produk, cantumkan harga, deskripsi yang lengkap, cara dan kontak pemesan yang jelas dan lokasi tempat usaha,” kata Derry.
Hebat ya….semua rahasia suksesnya dibeberkan di talkshow ini. Rugi rasanya kalau tidak ikut acara ini.
Ditambahkan olehAbang Edwin Syarif Agustin bahwa cara yang benar untuk memasarkan produk pada usaha kita itu, adalah cara yang menurut kita enak dan pas. Karenanya Edwin mengakui bahwa dalam memasarkan produknya, Lisma dan Derry masing-masing mempunyai kelebihan.
Edwin juga mengatakan bahwa ia akan menganalisis karakteristik chanel-chanel di media digital serta peluangnya agar memberikan hasil maksimal, terutama untuk mendorong transaksi. Dan diakhir penjelasannya Edwin bertutur bahwa dalam memasarkan produk hendaknya kita harus mempunyai rasa mencintai, memiliki dan menggunakan.
Pukul 12.00 WIB mestinya para peserta talkshow istirahat, sholat Duhur lalu makan siang. Berhubung waktunya yang sangat mendesak, maka sambil makan nasi box yang sudah disiapkan oleh panitia, sambil mendengarkan pembicara selanjutnya.
PRODUK UKM DI GALLERI INDONESIA WOW
Pembicara selanjutnya adalah Bagus Rachman, yaitu Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM yang mengulas tentang strategi LLP KUKM Smesco Rumahku.
Bagus Rachman mengatakan, saat ini Smesco Rumahku memiliki lebih dari 100 ribu jenis produk UKM yang dipasarkan secara retail di galeri Indonesia Wow. Bisa diakses secara online di Smescotrade.com, dan baru dua tahun ini dikembangkan.
Semua produk yang ditampilkan di Galeri Indonesia Wow, maupun di Smescotrade semuanya ditampilkan dengan baik dan telah melalui proses kurasi. Produk yang ditampilkan, 100 persen hasil karya pengrajin Indonesia dan produknyapun unik dan handmade.
Bagus juga mengatakan, saat ini juga terus melakukan berbagai terobosan dan membangun jaringan pemasaran ke pasar ekspor. Makanya UKM yang menjadi mitra binaan LLP KUKM senantiasa dimotivasi agar produknya ditingkatkan kualitasnya agar bisa bersaing di mancanegara.
Apa lagi jika para UKM sudah mulai melek digital dan bisa mengoptimalkan content marketing, tentu akan lebih mudah dalam mendapatkan potensi buyer dan sekaligus menagkap selera dan tern konsumen, tutur Bagus.
Session terakhir talkshow ini, lebih mengasyikkan lagi dan nyaris lupa waktu. Hadir seorang fotografer profesional dan mengajarkan kepada para peserta talkshow, bagaimana memotret produk agar menarik untuk dijual. Beliau adalah Sefa Firdaus dari Join Foto Produck Coaching (Profesional Photografer).
Dalam sesi ini, Sefa mengajarkan teknik memotret foto produk yang menarik untuk bisnis dan bisa juga dioptimalkan untuk kegiatan buzzering (influencer) di media sosial, sehingga masyarakat tertarik untuk membeli.
Para peserta di session Sefa ini, praktek langsung memotret barang- barang yang berlebel yang lagi dipasarkan. Lalu hasil potret langsung diposting di media sosial instagram dan facebook dan akan dikompetisikan. Semoga Smesco bisa mengharumkan nama negara Indonesia ini yang kita cintai. Amin. (Sitti Rabiah)