Tips & Trik

Rahasia Membuat Video untuk Berita TV

Saya duduk paling kanan, bersama peserta workshop sedang serius mengikuti paparan para narasumber (foto : Nur Terbit)
Saya duduk paling kanan, bersama peserta workshop sedang serius mengikuti paparan para narasumber (foto : Nur Terbit)
Ditulis oleh Bu Guru Siti

Seorang blogger itu, sudah pasti seorang citizen journalism, karena seorang blogger itu bukan hanya senang menulis di blog ramai-ramai ataupun di blog sendiri. Dia juga sering meng-upload gambar-gambar yang unik-unik atau gambar yang lucu-lucu bahkan menulis berita yang aktual sekalipun. Nah…..karena saya adalah seorang guru yang juga blogger, saya juga suka meng-upload foto-foto, maka tidak salah dong…..kalau saya memberanikan diri untuk ikut workshop tentang citizen journalism.

Sabtu, 19 Maret 2015 yang lalu, saya memberanikan diri untuk ikut acara workshop citizen journalismyang diadakan oleh Bekasi Media.com, bekerja sama dengan Pemkot Kota Bekasi di Gedung Patriot Bekasi. Acaranya asyik…..cukup santai karena narasumbernya adalah memang dari praktisi wartawan layar kaca yang masih muda, gesit serta lucu hahahaha…… Sering memakai bahasa gaul, maklum peserta workshopnya kebanyakan adalah para mahasiswa komunikasi dari berbagai fakultas di perguruan tinggi se Jabodetabek, bahkan ada mahasiswa dari Bandung.

Sekalipun acara workshop ini tidak gratis karena ada kontribusinya, ternyata banyak jumlah pesertanya. Mungkin karena acaranya ada praktek langsung, juga ada pembawa acaranya dari praktisi di lapangan yang sehari-harinya mereka adalah notabene wartawan lapangan khususnya kameraman video sejumlah stasiun televisi swasta.

Setelah mendengarkan paparan materi dari para narasumber, barulah saya mengetahui bahwa ternyata siapa saja atau masyarakat luas apa saja bisa jadi seorang nitizen untuk mempraktekkan citizen journalism. Maklum saja saya ini karena seorang guru yang sehari-harinya hanya bergelut di bidang kurikulum saja. Ternyata untuk menjalani citizen journalism itu bisa siapa saja dan kalangan dari mana saja. Asalkan bisa menulis, berani mengambil gambar dan lalu menyebarluaskan kepada khalayak ramai, tapi dengan syarat yang positif dan bermanfaat bagi orang lain.

Dalam acara ini, narasumbernya terdiri dari wartawan layar kaca atau media elektronik, dari MNC TV yaitu Bang Sony dan Rizki Tri Suspanjiyang sehari-harinya dipanggil Mas Panji. Narasumber yang kedua dariRTV yaitu Fachri Ali yang biasa dipanggil Mas Fachri. Dan yang ke tiga dari Kompas TV yaitu Hidayatul Mulyadi, biasa dipanggil Mas Dayat. Mereka masing-masing membawa teman-temannya yang sehari-hari meliput berita di lapangan.

Mas Panji dari MNCTV menceritakan tentang sejarah citizen journalism. Beliau mengatakan bahwa citizen journalism itu, berangkat dari banyaknya alat-alat gadget yang sekarang ini digunakan sehingga sangat mudah menggunakannya, misalnya smartphone. Sejarah perkembangannya sangat mempengaruhi para jurnalis di tanah air.

Mas Fachri dari RTV lain lagi. Beliau banyak bercerita tentang proses penulisan naskah berita. Fachri mengatakan bahwa naskah berita itu adalah merupakan susunan laporan atau informasi aktual untuk dipublikasikan di media massa termasuk lebih spesifik media elektronik sesuai latarbelakang para narasumber.

Fachri juga mengatakan bahwa tahapan pembuatan atau penulisan harus memperhatikan struktur penulisan berita yang dikenal dengan rumus 5W dan 1H, yaitu:

  1. What (apa yang terjadi)
  2. Who (siapa yang terlibat)
  3. Where (di mana kejadiannya)
  4. When (kapan kejadiannya)
  5. Why (kenapa hal itu terjadi)
  6. How (bagaimana proses kejadiannya)

Adapun tahapan-tahapan pembuatan atau penulisan berita yaitu dimulai dari proses bagaimana mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita aktual, faktual, penting dan menarik dengan mengisi enam unsur berita yaitu 5W dan 1H.

Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan ke enam unsur tersebut di atas, haruslah menggunakan:

  1. Bahasa Jurnalistik. Spesifik kalimatnya, pendek-pendek, baku, dan sederhana.
  2. Komunikatif, jelas, langsung ke pokok masalah.

Adapun Komposisi Penulisan Berita yaitu:

  1. Head (judul)
  2. Date Line (baris tanggal/batas akhir pengiriman berita)
  3. Lead (teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang

Paling menarik.

  1. Body (isi) berupa uraian penjelesan dari yang sudah tertuang di lead.
  2. Shootlist (daftar gambar yang akan diambil oleh kameramen untuk disiarkan)
Bang Soni dari MNC Group sebagai instruktur kami, sedang memberi pengarahan saat praktek di lapangan (foto: Nur Terbit)

Bang Soni dari MNC Group sebagai instruktur kami, sedang memberi pengarahan saat praktek di lapangan (foto: Nur Terbit)

Kesimpulan:

Jurnalistik membuat anda jadi orang yang serba tahu, meski anda bukan orang Pintar (Putra Nababan)

Belajar menulis adalah belajar menangkap moment kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mengkin dilakukan oleh manusia

Sementara Hidayatul Mulyadi dari Kompas TV membahas tentang bagaimana seorang jurnalis itu mengambil gambar video. Apa saja yang harus dilakukan?

  1. Memperhatikan komposisi frame (bingkai).
  2. Jangan terlalu terpaku merekam objek utama, tetapi juga objek di sekitarnya yang berkaitan perlu diperhatikan.
  3. Hindari pengambilan gambar pada tempat-tempat gelap, jika itu terpaksa gunakan lampu.

Semua uraian di atas sangat teknis sekali, tapi menyenangkan mengikutinya. Apa lagi ada praktek langsung di lapangan bagaimana cara pengambilan gambar yang bagus dan pas serta hasilnya memuaskan. Alat sudah disiapkan oleh narasumber. Nah asyik kan untuk diperaktekkan? Selamat mencoba !

Tentang Penulis

Bu Guru Siti

Seorang ibu, juga seorang guru yang berusaha semaksimal mungkin mendedikasikan diri untuk mendidik putera-puteri Indonesia sepenuh hati dan menjaga sepenuh jiwa.

Berikan sebuah komentar