Liputan

Renang Artistik Sudah Diperlombakan di Asian Games 2018

Ditulis oleh Bu Guru Siti

Asian Games 2018 sudah di depan mata. Sekarang ini sangat ramai dibicarakan orang. Apalagi berlangsung di negara kita Indonesia, di Jakarta dan Palembang

Renang Artistik (Artistic Swimming) yang dulu dikenal dengan sebutan renang indah, merupakan salah satu cabang olah raga yang mulai dipertandingkan di Asian Games 2018.

Berita tersebut cukup menggembirakan terutama tentu saja bagi atlit renang indah. Ini mengingatkan saya 34 tahun yang lalu, ketika saya masih tergabung di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) di Mattoanging Makassar.

Saat saya masih tergabung di PRSI Mattoanging Makassar, ketika itu saya masih kelas satu SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) Negeri I Makassar, Sulawesi Selatan.

Tahun 1984 silam saya aktif sebagai anggota club renang Dolphin, di kolam renang Stadion Mattoanging Makassar atau Stadion Andi Mattalatta sekarang. Saya sering berlomba renang, diantaranya lomba SLA sebagai atlit renang indah atau sekarang populer disebut sebagai renang artistik.

Pengalaman saya ini sungguh tak terlupakan. Alhamdulillah sih selama jadi anggota club renang, saya belum pernah meraih juara hehehe…

Ketika aktif berlatih berenang, selain karena memang senang dan merupakan hobby, juga karena tuntutan dari keluarga. Alasan keluarga menurut saya terlalu berlebihan. Saya harus bisa berenang mengantisipasi  agar tidak terjadi seperti pengalaman tenggelamnya kapal laut KM. Tampomas II di perairan Masalembo. Ribuan orang meninggal tertelan ombak.

Waktu itu hampir seluruh Indonesia gempar oleh pemberitaan tentang tenggelamnya KM. Tampomas II dalam pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Makassar. Kejadian berlangsung sekitar 1982.

Kecelakaan kapal laut ini, memang memakan korban ribuan manusia. Disamping karena kapal buatan Jerman yang dibeli pemerintah Indonesia ini terbakar, juga salah satu penyebabnya adalah karena hampir seluruh penumpangnya tidak bisa berenang.

Nah…Pengalamanku ini hanya bisa dikenang saat ini. Jika teringat, terkadang saya hanya sedih.

‌Selasa, 17 Juli 2018 yang lalu, Viva.co.id 1newstainment bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI)
‌mengadakan acara yang bertemakan “Artistic Swimming Clinic for Coaches”.

‌Dalam acara ini, saya diundang sebagai blogger untuk membuat reportase sekitar latihan para atlit renang timnas peserta Asian Games 2018.

‌Alangkah senangnya bisa lagi melihat kegiatan renang dari dekat. Bahkan dari rumah saya sudah mempersiapkan baju renang, dengan harapan siapa tahu dalam acara ini, ada kesempatan untuk berenang. Ternyata waktu terlalu sempit sehingga baju renang tetap berada di dalam tas, hehehe.

Acara ini sekaligus ingin melihat secara langsung, bagaimana Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), mempersiapkan atlit dari daerah-yang akan berlaga di Asian Games 2018 ini.

Semasa saya masih aktif berlatih renang dulu, memang renang indah ini sudah ada tapi belum diperlombakan, hanya untuk tontonan saat pembukaan event pertandingan renang.

Dalam wawancaranya Zoraya Perucha, mantan atlet renang sekaligus mantan artis yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala Bidang Media dan Promosi di PB PRSI.

Saya bersama Zoraya Perucha (dok pribadi)

Saya bersama Zoraya Perucha (dok pribadi)

Zoraya Perucha mengatakan bahwa Renang Indah atau Renang Artistic ini, baru pertama kalinya diperlombakan di Asian Games tahun ini.

PB PRSI juga baru kali ini bekerja sama dengan FINA yaitu Federasi Renang Seluruh Dunia, dengan mendatangkan pelatih Renang Akuatic yang dulu dikenal dengan renang indah.

Pelatih ini merupakan pelatih berkelas dunia yaitu Jenifer Gray, MBE dari Britania Raya. Jennifer merupakan pelatih renang artistik yang mempunyai gelar MBE.

MBE adalah Member of The Most Excellent Order of the British Empire yang merupakan pelatih  berkaliber dunia, kata mantan atlet renang sekaligus mantan artis ini, yang lebih akrab disapa dengan mba Ucha.

Jennifer Gray sedang memberikan arahan.

Jennifer Gray sedang memberikan arahan.

‌Jennifer sengaja didatangkan ke Indonesia, untuk memberi pelatihan selama lima hari kepada seluruh pelatih renang indah di seluruh Indonesia.

‌ini merupakan salah satu tujuan PB PRSI, untuk mencetak atlit renang indah di Indonesia. Wah hebat ya…

‌Pelatihan ini bertajuk “FINA Artistic Swimming for Coaches Jakarta” dan berlangsung di Gelora Bung Karno Akuatic Centre Jakarta, dari 14-18 Juli 2018.

‌Pelatihan ini diikuti oleh 26 peserta, yang terdiri dari pelatih, wasit dan juri, mantan atlit hingga para pencinta olah raga renang indah.

Tujuan didatangkannya pelatih berkaliber dunia ini, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih renang artistik di berbagai propinsi yang sudah membina renang artistik.

Desain Stadion Akuatik Gelora Bung Karno

‌Setelah melihat atraksi para atlet-atlet renang indah yang akan berlaga di Asian Games 2018 ini, saya berkeliling kolam renang dan wah…..saya merasa kolam renang ini sepertinya di sulap menjadi sangat indah dan sangat nyaman.

Kolam renang ini terdiri dari 3 kolam. Dan saya sangat kagum, dan kekagumanku ini, maka timbullah rasa kepo’ ingin mengetahui berapa luas sih…masing-masing kolam ini.

Sambil berkeliling, saya mengamati atap kolam ini, yang terdiri dari rangkaian baja ringan yang sangat kokoh dan sangat tinggi dan memberikan kesan sangat luas

Kursi-kursi para penonton sangat rapih, kokoh, kuat dan bersih. Pokoknya memang disengaja didesain supaya nyaman dan aman berada di dalam kolam ini.

3 kolam yang terdiri dari:
1. Kolam Utama atau Kolam Renang yang
panjangnya 51,20 M dan lebar 25 M
serta kedalamannya 3 M.

2. Kolam Polo Air, yang panjangnya 50 M,
lebarnya 25 M dan kedalamannya 3 M

3. Kolam Loncat Indah, yang panjangnya
25 M, lebar 21 M dan kedalaman 5 M.

Saya kagum dengan ukuran panjang, lebar dan kedalaman kolam ini, karena sudah didesain dengan ukuran standar Internasional.

Lain di masa saya dulu, ukuran kolam renangnya sangat standar sekali, sehingga pernah terjadi kecelakaan pada diri saya.

Ini terjadi pada saat pembukaan kolam renang baru di Makassar dan saya datang berenang bersama teman-teman sekolah, ingin mencoba kolam baru tersebut.

Waktu kecelakaan di kolam Loncat Indah dulu, itu saya merasa sudah benar, berdiri diposisi yang tepat dan loncat dengan hitungan yang benar, tapi kok begitu loncat, saya mengalami kepala mentok di dasar kolam dan tulang dadaku patah, sehingga waktu itu saya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Pasca kecelakaan itu, maka pihak kolam renang yang baru buka itu menyelidiki, ternyata kolam renang loncat indah itu, kedalamannya agak kurang, sedangkan ketinggian tempat loncat indah, sudah ukuran standar.

Wah….kalau saya ingat waktu itu, sempat trauma beberapa lama, tapi akhirnya kembali lagi kepada Sang Maha Pencipta bahwa ini teguran buat saya, agar segala kegiatan yang kita lakukan hendaknya harus berhati-hati, jangan gegabah.

Akhir tulisan ini, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, yuk…kita Dukung Bersama Asian Games.

Timnas Indonesia cabang Renang Indah di Asian Games 2018.

Timnas Indonesia cabang Renang Indah di Asian Games 2018.

Nah….demikian reportase dan pengalaman saya, semoga tulisanku ini bisa menginspirasi para teman pembaca.

Tentang Penulis

Bu Guru Siti

Seorang ibu, juga seorang guru yang berusaha semaksimal mungkin mendedikasikan diri untuk mendidik putera-puteri Indonesia sepenuh hati dan menjaga sepenuh jiwa.

Berikan sebuah komentar