Edukasi

Belajar Jadi Fotografer Bersama Mieke Suharini

dok Mieke
dok Mieke
Ditulis oleh Bu Guru Siti

Semenjak jadi blogger, terus terang jujur baru kali ini saya mengikuti workshop tentang bagaimana menjadi seorang fotografer yang baik dan menghasilkan foto yang bernilai seni yang tinggi. Acara ini bertemakan “Simple Guide To Creative Photography”.

Acara tersebut digelar oleh Forum Liputan 6 pada Sabtu, 11 Maret 2017 yang lalu, di gedung SCTV Tower lantai 14 Senayan Jakarta Selatan. Sungguh ini adalah acara yang sangat menyenangkan bagi saya (Bunda Sitti Rabiah). Artinya Alhamdulillah, dapat ilmu baru.

Blogger yang datang bukan hanya dari Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang tapi ada juga rombongan dari Garut.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Sobari admin dari komunitas Tau Dari Blogger (TDB) yang telah mengundang saya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Mas Hutomo dari Forum Liputan6 yang memfasilitasi acara ini.

Mas Tommy dan Pak Sobari sangat antusias melihat kehadiran kami para blogger yang datang bukan hanya blogger Jakarta, tapi ada juga rombongan blogger dari Garut yang dipelopori oleh Ipan Setiawan alias Jangipan.

Pembawa materinya adalah seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yaitu Dr. Mieke Suharini, S.Pd, M.Si. Kalau dilihat dari disiplin ilmunya sih ya tidak ada kaitannya dengan fotografer, tapi beliau sangat handal memotret berbagai obyek memakai sejumlah merk kamera.

Dr. Mieke atau Mieke Lewis, meskipun sosok wanita yang berbadan kecil tapi kuat membawa peralatan kamera kemana-mana yang terbilang berat dan rempong. Hobbynya traveler dan hunting foto. Hobby barunya sekarang ini adalah bermain drone yakni kamera berbentuk pesawat yang bisa mengambil gambar dari angkasa. Wah…hebat ya, kalau sudah mahir bermain drone, bagi ilmunya lagi ya mba Mieke.

Menurutnya, kemahirannya mempergunakan semua merk kamera, itu karena belajar sendiri alias otodidak.

Workshop ini adalah cara sederhana membuat fotografi secara kreatif — Mba Mieke

Pertama-tama kami diberikan pengenalan dasar tentang fotography secara definisi serta perangkat pendukungnya. Juga belajar berbagai macam materi tentang proses bagaimana menghasilkan foto yang baik secara konsep, editing, teknik pengambilan gambar dan masih banyak lagi.

Nantinya dari hasil workshop ini kata mba Mieke, peserta bisa melakukan praktek sendiri dengan materi yang sangat simple. Soalnya kita latihan bagaimana cara menggunakan kamera DSLR yang baik dan benar, agar bisa menghasilkan foto yang bernilai dan menarik

Apa Sih Fotography itu?

Mieke mengatakan bahwa sebelum kita belajar fotography, hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu fotograpy. Photos artinya Cahaya, sedangkan Graphys adalah Melukis, jadi Fotograpy adalah Melukis dengan bantuan cahaya.

Unsur utama sebuah fotography adalah cahaya. Cahaya merupakan unsur terpenting dalam Fotograpy. Tidak ada cahaya, berarti tidak ada hasil foto. Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya yang dipancarkan oleh benda tersebut, atau mendapat pantulan cahaya dari sumber cahaya hingga sampai ke mata.

Pada pengambilan gambar atau foto, jika cahaya minim speed kamera menangkap cahaya juga lambat, akhirnya gambar rentan goyang yang jadinya bisa blur atau buram. Dan terkadang kamera juga tidak mau menjepret kalau gelap atau minim cahaya.

DI RUANG SIDANG FPR-RI -- Contoh foto hasil pengambilan dari kamera DSLR (dok pribadi)

DI RUANG SIDANG DPR-RI Senayan Jakarta — Contoh foto hasil pengambilan dari kamera DSLR (dok pribadi)

Teknik Menggunakan Kamera DSLR

Dalam acara workshop ini ada 3 jenis kamera yang diperlihatkan dan dibahas yaitu:

  1. Kamera Compact Pocket (Kamera Saku)

Kamera Saku atau kamera pocket yaitu kamera yang berukuran kecil dan diperuntukkan bagi semua kalangan, bahkan untuk yang tidak mengerti tentang fotography sekalipun. Bentuknya praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

  1. Kamera Mirrorless

Kamera Mirrorless yaitu kamera yang tidak memiliki cermin dan jendela bidik optik. Gambar bisa dibuat menciut, tapi tetap mempertahankan kualitas tangkapan gambar dan lensa bisa diganti-ganti.

  1. Kamera SDLR (Digital Single Lens Reflex)

Kamera SDLR yaitu kamera sistem digital, tapi kalau kamera SLR yaitu kamera yang masih menggunakan sistem manual. Kamera SLR atau refleks lensa tunggal adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur. Lensa bisa diganti-ganti dan ukurannya besar dan berat. Tapi sekarang ini lensanya sudah ada yang kecil dan tidak berat lagi.

Ada 3 hal penting yang harus dikuasai oleh seorang fotografer yaitu:

  1. Aperture / Diafragma

Aperture atau Diafragma yaitu celah yang terdapat di dalam lensa yang dapat diatur besar kecilnya untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya. Semakin besar diafragma semakin banyak cahaya yang menyinari film/ sensor. Sebaliknya semakin kecil diafragma semakin sedikit cahaya yang menyinari film/ sensor. Diafragma pada lensa kamera biasanya diberi kode F atau kode angka.

  1. Shutter Speed

Shutterr Speed yaitu waktu yang dibutuhkan oleh jendela rana untuk membuak atau menutup kembali yang menentukan lamanya proses pembakaran/ eksposing film. Dapat juga mempengaruhi efek gerak objek yang terekam dan juga dapat mempengaruhi pencahayaan yang sempurna, mengontrol blur dan efek yang manarik. Biasanya diberi kode 1 atau angka detik.

  1. ISO

ISO adalah ukuran tingkat kesensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO semakin sensitif sensor terhadap cahaya. ISO rendah artinya lebih sedikit cahaya yang diserap sensor kamera. Sebaliknya ISO rendah menghasilkan foto lebih gelap tapi jernih dan minim nois (bintik).

ISO tinggi menghasilkan foto lebih terang tapi lebih nois. Cara menyiasati adalah dengan menaikkan ISO, membuka diafragma sebesar mungkinm, atau mengguanakan penyangga kamera atau tripod, meja atau yang lainnya dan menggunakan flash (blitz).

Seorang fotografer yang sudah menguasai prinsip pengaturan, aperture/ diafragma, sutter speed dan ISO secara manual akan bisa menghasilkan foto yang menarik. Yaitu foto yang bisa bercerita sendiri meskipun tanpa caption dan juga memiliki komposisi yang tepat.

Komposisi yaitu penempatan berbagai elemen yang akan dimasukkan pada bidang gambar. Elemen mencakup garis, letak, bentuk, warna dan pencahayaan sehingga menjadi POI ( Point Of Interest) atau titik pusat perhatian yang langsung menarik perhatian bagi orang yang melihatnya.

Komposisi Dasar yang harus diketahui yaitu:

  1. The rule of Thind
  2. Refleksi
  3. Framing
  4. Vertikal dan Horisontal
  5. Background dan Foreground
  6. Warna
  7. Garis
  8. Angel of View
  9. Perspektif

Seorang fotografer seharusnya pandai mengoperasikan photoshop, tujuannya untuk membuat digital image atau rekayasa gambar supaya terlihat efek lebih menarik. Dan jika pada kondisi cahaya minim, speed untuk menangkap cahaya biasanya lambat yang efeknya adalah gambar goyang dan blur. Untuk menambah speed, yaitu dengan cara:

  • Menaikkan ISO
  • Membuka Diafragma sebesar mungkin
  • Menggunakan penyangga kamera (tripod, meja dll)
  • Menggunakan lampu flash (Blitz)

Mieke juga mengatakan bahwa, terkadang kamera tidak mau jepret kalau objeknya terlalu gelap atau objeknya diluar kemampuan lensa.

Diakhir materinya Mieke menyampaikan himbauannya dengan mengatakan,”Mari Kita Memaksimalkan Yang Kita Punya”. Mantap, ini yang saya suka dari seorang Mieke yang cantik, lincah, periang dan sangat bersahabat.

Nah…inilah hasil workshop saya dari Liputan6 Jakarta, semoga bermanfaat.

Salam

Bunda Sitti Rabiah

 

Tentang Penulis

Bu Guru Siti

Seorang ibu, juga seorang guru yang berusaha semaksimal mungkin mendedikasikan diri untuk mendidik putera-puteri Indonesia sepenuh hati dan menjaga sepenuh jiwa.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan ke Kang Alee X