Resto ini terkesan elegant dan ala Timur Tengah banget. Mulai dari pernik-pernik di meja makan, sampai dengan alas lantai yang tempat duduk bersila.
Pukul 14.30 WIB Saya Bunda Sitti Rabiah dan suami Nur Terbit tiba di Resto Al Jazeerah di Cipinang Cempedak Jakarta.
Ini tidak lain adalah memenuhi undangan dari Mas Rindra yang salah satu dari marketing di resto ini.
Acara jamuan sore ini bertema “Fine Afternoon in Aljazeerah” yang merupakan acara perdana setelah tiga tahun berdirinya Resto Al Jazeerah Cabang Polonia ini.
Letak resto ini di Jl. Cipinang Cempedak 1/29, Cipinang Jakarta. Tempatnya wah…sangat sejuk karena banyak pepohonan serta sangat indah, bersih dan mewah.
Kononkatanya, dulu sebelum jadi resto, tempat ini merupakan kediaman orang nomor satu di Indonesia ini, yaitu mantan Presiden RI Pertama Bung Karno.
Tempat ini juga pernah menjadi tempat markas tim sukses Prabowo Subianto saat maju sebagai Capres 2014 silam. Wah…pantas saja sangat mewah, luas dan indah, sehingga tidak bingung untuk memarkir kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Saya tahu ada acara ini, karena diberikan referensi dari anak yang kebetulan bekerja di salah satu penerbitan majalah yang terkenal di Jakarta ini.

Saya dan suami saat menghadapi meja dengan menu khas Aljazeerah Polonia Restoran (foto dok pribadi
Lalu saya dan suami mendaftar lewat WA, dan tidak tahu nama dan jenis kelamin si pengundang yang akhirnya saya mengira si pengundang adalah seorang perempuan.
Setelah mendaftar, lalu si pengundang memperkenalkan diri dan ternyata adalah seorang laki-laki. Wah…ternyata saya salah kaprah, beliau merupakan salah satu pengurus di Resto Al Jazeerah ini. Si pengundang di WA ini juga sekaligus bertindak sebagai MC dan orangnya ternyata sangat kocak, lucu dan sangat familiar.
Pokoknya acara ini sangat mantap deh…karena MC-nya sangat pandai menghidupkan suasana, sehingga acara ini terkesan akrab dan sangat menyenangkan. Heboh, ramai.
Busana ala Timur Tengah
Saat registrasi, panitia penerima tamu menyambut dengan senyum dan sapa yang sangat menarik, berbusana ala Timur Tengah. Kami dipersilahkan masuk ke ruangan yang sudah disiapkan dan terlebih dahulu dimohon untuk membuka sepatu.
Kursi berikut bantalnya, hiasan kembang dan kain warna-warni bahan pajangan dari atas plafon yang hampir semuanya didatangkan dari Timur Tengah. Ditambah dengan irama musik dari padang pasir, sangat indah dan serasa kita berada di wilayah Arab. Wah….Subhanallah….
Sebelum acara dimulai, kami para tamu undangan yang terdiri dari awak media, para blogger dan komunitas ibu-ibu yang mayoritas para penikmat makanan khas timur Tengah, terlebih dahulu disuguhi dengan makanan ringan dan minuman segar, sambil duduk bersila.
Lantainya beralaskan karpet yang sangat indah serta ruangan yang sangat wangi dengan aroma dupa ala Timur Tengah.
Mencicipi Arabian Food
Pukul 15.45 acara dimulai yaitu Ba’da sholat Ashar. Mas Rindra yang bertindak sebagai MC terlebih dahulu membuka acara dan memperkenalkan makanan ringan yang paling pertama disuguhkan.
Minuman segar dari air es pakai jeruk dan daun mentol, yang melepaskan dahaga kami para tamu.
Tidak lama berselang, setelah para tamu duduk bersila di bawah karpet, makanan ringan di atas piring ceper kecil disajikan.
Makanan ini sangat enak terdiri dari, Sambusak yang renyah, Arayes isi daging cincang, Hawawshi ala Mesir yang teksturnya sangat indah dan lembut, serta sangat enak dilidah.
Wah…Alhamdulillah banget. Makanan pembuka ini kami nikmati sambil dihibur oleh tarian dan musik ala Timur Tengah.
Penarinya sangat cantik dan sangat eksotis banget, ditambah dengan pakaian penari Timur Tengah yang sangat indah berwarna-warni, bagaikan film zaman dulu serial tv yaitu Jeni Oh Jeni Sang Penyihir yang tidurnya di dalam botol.
Dalam acara ini, Mas Rendra memperkenalkan terlebih dahulu para pengurus resto ini. Pertama memperkenalkan Bang Haris Nasution. Beliau mengatakan bahwa Resto Al Jazieerah ini sudah berdiri sejak tiga tahun yang lalu, yang merupakan standarisasinya adalah hotel yang dilengkapi dengan Convention Hall.
Bang Haris juga mengatakan bahwa resto yang namanya Al Jazeerah itu banyak di Jakarta ini, tapi Resto dan Hotel Al Jazeerah Cabang Polonia ini sangat beda ama resto Al Jazeerah di sini.
Al Jazeerah Cabang Polonia, Restaurant dan Convention Hall, dapat menerima tamu undangan wedding sekitar 300 orang. Hampir semua bumbu dan rempah makanan untuk menyajikan tamu wedding maupun tamu resto didatangkan dari Timur Tengah.

Tarian bernuansa Arab Timur Tengah ikut menghibur saat para tamu sedang mencicipi hidangan (dok pribadi)
Dominan Daging Kambing
Bang Haris juga mengatakan, makanan andalan di resto ini hampir semuanya dari bahan daging kambing. Tapi bukan berarti kambingnya didatangkan dari Timur Tengah, wah…itu sangat repot, itu kata Mas Rendra dalam candanya.
Daging kambing yang dikonsumsi di resto ini, merupakan daging kambing yang usianya di bawah tiga bulan. Kambing yang usia tiga bulan dan yang gemuk-gemuk, itu termasuk kambing muda yang tidak menimbulkan bau dan tidak menimbulkan kolesterol.
Jadi makan sebanyak apapun itu aman dan nyaman karena sangat empuk.
Wah…hebat ya, jadi kalau berkunjung ke resto ini jangan takut dengan tekanan darah tinggi akibat makan daging kambing ya guys …hehehe…
Pernik-pernik bernuansa Timur Tengah (dok pribadi)
Acara selanjutnya setelah mendengarkan keterangan dan tanya jawab dengan Bang Haris, kami semua para tamu undangan dipersilahkan untuk touring keliling Resto ini.
Acara touring keliling ini dipimpin oleh Pak Sapto. Keliling dari ruangan Main Resto, lalu ke Haris Room, Umar Room yang memuat dari 30 sampai 50 orang, terus ke Majelis Haris, lalu ke Ayla Bakadam, Aziz Room, lalu ke Thohir Room.
Selanjutnya ke Turki Room, sementara di belakang ada area Yamani, dan terakhir Aula Wedding Hall yang dapat menerima tamu wedding sebanyak 300 orang.
Wah…sangat luas dan sangat megah, langit-langit yang kokoh dan ruangan yang nyaman dan sangat banyak AC, sehingga ruangan sejuk dan nyaman. Pokoknya betah deh…kalau menghadiri undangan di ruang ini.
Ada juga ruangan lain yang tidak kalah unik. Yakni ruang bunker di bawah tanah.
Ruanganini sering dipakai pertemuan keluarga ketika masih ditempati Bung Karno.
Tapi setelah disulap jadi resto, disiapkan bagi para pekerja kantoran. Misalnya membicarakan hal-hal yang sifatnya penting dan rahasia.
Acara keliling dari ruangan ke ruangan ini, berakhir di salah satu sudut bagian paling belakang. Di sini tempatnya para kaula remaja berkongkow-kongkow. Tempatnya ruangan terbuka, banyak meja dan kursi.
Di ruangan ini kami semua disuguhi minuman khas dan minuman andalan resto ini, yaitu Teh Adeniti atau Teh Adeni yang rasanya sangat khas banget, teksturnya seperti teh Tarik tapi rasanya sangat beda.
Teh Adenia ini campuran dari teh, susu, dan sejenis bumbu masak kapulaga dan berbagai rempah yang lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Setelah touring keliling, lalu kami kembali ke tempat semula. Duduk menghadap meja yang di atasnya sudah tersedia suguhan berbagai jenis makanan. Makanan yang dihidangkan berupa nasi yang terdiri dari tiga macam dalam satu wadah baki bulat.
Masing-masing nasi Ruz Mandi yang rasanya lebih gurih, Ruz Kabsah rasanya agak asam sedikit karena memakai tomat dan Ruz Biryani yang rasanya pedas.
Semua nasi ini dihiasi dengan Laham dan Dujaj (daging kambing dan ayam).
Di samping baki bulat tadi yang berisi nasi, juga ada salad keju (cheese salad) untuk menambah selera makan. Alhamdulillah, nikmatnya luar biasa.
Eh…setelah menikmati nasi Arab ini, kami juga disuguhkan masakan daging kambing muda yang namanya Idam Musakal. Teksturnya menyerupai masakan kari kambing, kalau di Indonesia. Untuk Idam Musakal ini, dimakan dengan roti Arab atau roti Canai.
Akhir dari semua hidangan ini kemudian ditutup dengan Um Ali dan Jus Kurma. Um Ali rasanya enak karena manisnya pas, terdiri dari roti dan susu. Rasanya tidak terlalu manis dan tidak membosankan.
Ketika menjelang adzan Magrib, disampaikan pengumuman pemenang lomba foto Instagram.
Dimana pemenang Instagram adalah Bang Nur Terbit, yang tidak lain adalah “misua” saya sendiri. Lumayan, dapat voucher makan gratis di Aljazeerah Polonia ini. Nilai vouchernya cukuplah untuk bawa keluarga ke sini hehehe…
Tiba waktu sholat Magrib, para tamu diarahkan menuju ke musholla yang terdapat di dalam area resto ini, letaknya di belakang. Setelah sholat Magrib, kami kembali ke tempat prasmanan. Di tempat ini, kami para tamu undangan masih dipersilahkan menyicipi bakso, waffle es krim serta snak atau dessert.
Makanan penutup ini dicicipi satu persatu, dari berbagai jenis yang wah…sungguh sangat enak dan penuh dengan berbagai hiasan dan topping.
Nah….guys ini reportase saya selama berada di Restaurant & Convention Hall Al Jazeerah Cabang Polonia Jakarta, semoga bermanfaat dan jadi bahan referensi bagi keluarga.
Jangan mau diceritain, tapi yuk…kita ke sana. Buka setiap hari dari jam 10.00 s/d jam 24.00 WIB, kita berwisata kuliner dan sekaligus memanjakan lidah.

Para pengelola Aljazeerah Polonia Jakarta Timur : bapak Haris, Ibu Ely, Pak Sapto, Pak Helmi, Ibu Khilda, Mr Hilal dan Pak Rindra, dari Manajemen dan Operasional Aljazeerah Polonia Restaurant & Convention Hall, Jakarta (foto dok pribadi)
Terima Kasih: Sitti Rabiah